
Pada tahun 1947, sebuah tempat bernama
Whiskey a Go Go
Nightclub dibuka di Paris Perancis. Ini adalah diskotik pertama di dunia
yang dibuka secara komersil.
Jimmy Savile adalah DJ pertama yang menggunakan dua pemutar piringan hitam untuk membuat lagu mengalir terus menerus.
Disinilah DJ pertama dalam bentuk yang kita
kenal sekarang mulai muncul. Jauh sebelumnya istilah Disc Jockey pertama
muncul di industry radio untuk merujuk mereka yang bertugas
mengoperasikan dan memilih music yang dimainkan untuk broadcast. Istilah
“Radio DJ” masih bertahan hingga sekarang. Peran dari DJ tetap sama.
Mereka bertanggungjawab untuk menjaga dance floor tetap hidup.
Evolusi industri hiburan dan media membuat citra DJ sekarang berbeda
dengan dulu ketika awal bermula. Ketika Musik yang dimainkan adalah jazz
dan rock and roll, DJ tak lebih dari sekedar operator music. Kini
tittle DJ memiliki gengsi sendiri dikalangan dunia hiburan. Kenapa? Ada
banyak hal. Salah satunya adalah untuk menjadi DJ diperlukan akses pada
alat alat DJ yang mahal. Sepasang turntable berharga diatas 10 juta,
belum lagi mixernya. Tempat membelinya tidak mudah ditemukan. Untuk
menjadi DJ diperlukan memiliki selera music yang bagus dan koleksi
piringan hitam yang cukup banyak. Harga piringan hitam sekitar 200rb
untuk satu kepingnya. Belum lagi skill yang dimiliki bukan asal asalan.
Menyambung satu lagu ke lagu lainnya tanpa merusak mood dari crowd
bukanlah hal yang mudah dipelajari kala itu.
Seiring dengan berkembangnya music, industry hiburan, dan tekhnologi
yang semakin berkembang, alat alat baru semakin mempermudah proses
pengoperasian lagu sekaligus memberi tantangan untuk berkreatifitas
seiring munculnya fitur fitur baru. Publik selalu ingin mendengar dan
melihat bentuk estetika baru yang tidak hanya didengar namun juga
dilihat.
Banyak DJ vynil yang mulai belajar tekhnologi digital dan menggunakan
banyak fitur yang ditawarkan digital DJ system. Disisi lain banyak
orang yang masih enggan melepas vynilnya dan menganggap bahwa Dj dengan
kontoler dan Laptop is ‘less cool’. Tapi tentu tekhnologi tidak bisa
dibendung. Pada akhirnya nanti, perbedaan ini tidak terlalu berbeda
dengan preferensi mobil perseneling matic dan manual.
Lalu alat alat seperti apa yang digunakan oleh DJ? Kita membaginya kedalam 3 kategori Utama yakni vynil, CDJ,d an controllerim.
1. Vynil & Turntable
Penggunaan 2 pemutar piringan hitam (vynil) dan mixer sudah ada sejak
awal istilah DJ popular, dan masih bertahan hingga kini. Vynil
menawarkan elegansi tersendiri. Bentuknya vynil dan turntable yang khas
dan klasik hingga kini masih menjadi ikon dunia DJ. HIP HOP DJ masih
mengandalkan ini untuk battle DJ untuk mengiringi rapper dan tekhnik
menggunakan turntable menjadi instrument perkusi menjadi dunia sendiri
yang
diperlombakan secara internasional (DMC)
dan dikenal dengan “turntablism”. Dua turntable dihubungakan dengan
mixer yang mengontrol volume hingga effect. Jika anda ingin menempuh
rute dan style ini maka yang anda butuhkan adalah dua turntable, satu
mixer dan koleksi piringan hitam yang banyak. Dengan tekhnologi timecode
anda juga bisa menggabungkannya dengan software DVS seperti traktor dan
masih bisa menikmati kelebihan yang ditawarkan controllerism dengan
tambahan laptop.
2. CDJ

Perkembangan media digital dan fakta bahwa DJ semakin mobile membuat
banyak manufaktur alat DJ mulai mengadopsi tekhnologi CD sebagai
pengganti vynil. Pioneer adalah manufaktur yang paling dikenal dalam
menghadirkan CD player untuk DJ sebagai pengganti turntable piringan
hitam. Ini membuat banyak DJ yang sering berpergian dari satu club ke
club lain menjadi lebih mudah tanpa hrus membawa banyak vynil, mereka
membawa CD yang jauh lebih compact (sesuai namanya, Compact Disc).
Tekhnologi ini juga memungkinkan DJ secara cepat mengakses cue point dan
memiliki lebih dari satu cue point dan di simpan sehingga
meminimalisasi penggunaan headphone untuk mencari cue point. Cue point
juggling dapat dilakukan pada CDJ yang tidak dapat dilakukan di vynil
dan turntable. Pada tekhnologi vynil, cue point (letak tertentu dimana
lagu baru akan dijalankan untuk mengganti lagu lama) dilakukan secara
manual dengan menandai bagian tertentu pada piringan hitam. Kelebihan
lain adalah lebih murahnya CD dibanding vynil, kemudahan mengetahui BPM
dan kadang waveform dari lagu yang sedang dimainkan. CDJ paling populer
di club club dan festival. Jika preferensi anda adalah menjadi DJ yang
main di club club dan memutar music music sejenis trance, house,
progressive, dan sebagainya, maka menguasai pengoperasian jenis jenis
CDJ dan mixer adalah yang paling reasonable untuk anda lakukan.
3. Controllerism

Penemuan MP3 dimana frekuensi tertentu yang tidak bisa didengar
manusia dibuang dengan kompresi tertentu benar benar mengubah wajah
dunia musik. File music yang jauh berkurang secara signifikan, dan
storage yang semakin besar membuat pembajakan semakin sulit dibendung
dan memaksa musisi dan pelaku industry music mencari solusi kreatif
untuk mencari keuntungan. Ini juga berpengaruh terhadap dunia DJ dan
producer music seriring banyaknya bermunculan software dan alat untuk
bermain music. Teknologi MIDI memungkinkan alat saling berkomunikasi
tentang informasi nada yang membentuk lagu. Banyak software DJ dan
digabungkan dengan MIDI controller menjadikan semakin mudahnya akses
terhadap DJ. Dewasa ini hampir semua orang memiliki laptop dan computer
dan harga DJ controller yang semakin murah bervariatif dan penuh inovasi
membuatnya semakin menggeser konvensional DJ, terutama vynil. Bisa
dibilang bahwa controllerism adalah hal yang baru dalam dunia DJ dan
mengadopsi tekhnologi terkini. Banyak pabrikan CDJ dan turntable ternama
yang mulai memproduksi DJ controller seperti Pioneer, Numark, Denon,
dan lain sebagainya. Kelebihan dari controllerism adalah begitu luasnya
kemungkinan trick, effect, yang bisa dilakukan, sangat fleksibelnya
customisasi hardware, harga yang lebih murah, dan lain sebagainya. Jika
anda ingin menempuh rute ini maka anda memerlukan DJ controller (berikut
soundcard), dan laptop.
Jika anda ingin berkarir sebagai DJ professional dan bermain di club
club dan festival, anda tidak harus memiliki sendiri CDJ dan mixer yang
relative mahal. Anda bisa mencobanya dengan laptop dan controller untuk
memahami konsepnya, dan atau kursus di tempat tempat yang menawarkan
kursus DJ secara professional. Ada banyak keuntungan dari mengikuti
kursus DJ. Anda akan di drill untuk menguasai peralatan, bagaimana
membaca crowd, manual beatmatching, dan yang terpenting: anda bisa
bergabung dengan DJ management di tempat kursus tersebut (ingat untuk
memilik kursus DJ yang juga memiliki DJ management).